Pages

Selasa, 12 Juli 2016

Penyambutan Chairul Tanjung terhadap tekad Pak Mahmuddin Yasin di BUMN

Pengalaman adalah guru terbaik. Begitulah ungkapan ungkapan yang sering kita dengar, atau mungkin terlalu sering juga kita ucapkan. Ibarat ungkapan keramat, pengaman-baik diambil dan diresapi dari penglaman pribadi, maupun dipungut dan dihayati dari pengalaman orang  laian-memang merupakan guru terbaik yang tak pantas untuk digugat lagi.
Sebagai pengusaha yang berawal dari titik nol, saya merasakan hal itu dalam merintis, membangun, dan mengembangkan CT Copr. Bahwa kebenaran itu sendiri. Artinya, selain disiplin, kondisi karyawan juga sangat menentukan efektivitas dan produktivitas perusahaan. Saya jamin tidak ada pengusaha yang mau stagnan atau berhenti di satu titik. Semua pengusaha pasti mau setiap perusahaanya mampu meningkatkan mutu kerja. Dan peningkatan mutu kerja ini sebanding lurus dengan sumber daya karyawan yang mampu menunjukkan performa kerja yang tinggi dalam tugasnya. Sementara untuk dapat melahirkan karyawan yang memiliki performa yang baik, maka karyawan yang paling memungkinkan untuk mencapai hal itu adalah karyawan yang  memiliki kualitas, yang salah satu indikasinya memiliki pengalaman.
Intinya saya tegaskan, pengalaman itu sangat penting. Terkait dengan pengalaman ini, saya mengenal sosok Pak Mahmuddin Yasin yang memiliki kaitan erat dengan BUMN, gampangkah dahulunya mendampingi Menteri BUMN mengurus perusahaan negara itu? Saya kira tak  mudah. Selain harus menjadikan perusahaan BUMN sebagai agen pembangunan, posisi pimpinan di Kementerian ini juga harus terlibat dalam penanganan beberapa perusahaan negara yang hampir atau bahkan sudah dalam kondisi bangkrut. Satu tugas yang berat. Penunjukan Pak Mahmuddin Yasin mendampingin mantan Menteri BUMN Pak Dahlan Iskan untuk menangani sekitar 141 BUMN itu, tentu saja mempunyai alasan. Pria kelahiran 12 Juli 1954 ini kiranya dianggap mamou melaksanakan tugas negara tersebut denagn modal kualitas dan pengalaman yang dimilikinya. Dari kapasitas akademik, Pak Mahmuddin Yasin terlihat dapat diandalkan. Pak Mahmuddin Yasi meraih gelar MBA dari Washington University, setelah sebelumnya menimba ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana dan pada tahun ini Pak Mahmuddin mendapat gelar doktor dari UNJ. Begitu juga dari sisi pemgalaman, sebelum beliau menjadi Wakil Menteri BUMN, beliau merupakan Sekretaris Menteri BUMN, yang juga pernah menjabat Deputi Menteri BUMN bidang Rekstrukturisasi dan Privatisasi. Beliau juga mejadi Presiden Komisaris PT. Pupuk Sriwidjaya, Komisaris PT. Socfin Indonesia, Komisaris PT. Telkom Indonesia Tbk, Komisaris PT. Bank Mandiri Tbk. Deputi Badan Penyehatan Perbankan Nasional ( BPPN ), dan lain-lain. Dengan sederet pengalaman itu, saya yakin Pak Mahmuddin mampu mengembangkan tanggung jawab yang dipikulnya.



Dilansir dari Buku “ MEMBANGUN ORGANISASI BERBUDAYA ( Studi BUMN ) “ yang ditulis oleh Dr.Mahmuddin Yasin
dari kutipan kita mampu belajar bahwa pengalaman mu lah yang mengantarkan akan kesuksesan mu. dengan tekun belajar dan bekerja pengalaman itu mampu diraih.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About