Pengalaman adalah guru terbaik. Begitulah ungkapan ungkapan
yang sering kita dengar, atau mungkin terlalu sering juga kita ucapkan. Ibarat ungkapan
keramat, pengaman-baik diambil dan diresapi dari penglaman pribadi, maupun
dipungut dan dihayati dari pengalaman orang
laian-memang merupakan guru terbaik yang tak pantas untuk digugat lagi.
Sebagai pengusaha yang berawal dari titik nol, saya
merasakan hal itu dalam merintis, membangun, dan mengembangkan CT Copr. Bahwa
kebenaran itu sendiri. Artinya, selain disiplin, kondisi karyawan juga sangat
menentukan efektivitas dan produktivitas perusahaan. Saya jamin tidak ada
pengusaha yang mau stagnan atau berhenti di satu titik. Semua pengusaha pasti
mau setiap perusahaanya mampu meningkatkan mutu kerja. Dan peningkatan mutu
kerja ini sebanding lurus dengan sumber daya karyawan yang mampu menunjukkan
performa kerja yang tinggi dalam tugasnya. Sementara untuk dapat melahirkan
karyawan yang memiliki performa yang baik, maka karyawan yang paling
memungkinkan untuk mencapai hal itu adalah karyawan yang memiliki kualitas, yang salah satu
indikasinya memiliki pengalaman.
Intinya saya tegaskan, pengalaman itu sangat penting. Terkait
dengan pengalaman ini, saya mengenal sosok Pak Mahmuddin Yasin yang memiliki
kaitan erat dengan BUMN, gampangkah dahulunya mendampingi Menteri BUMN mengurus
perusahaan negara itu? Saya kira tak
mudah. Selain harus menjadikan perusahaan BUMN sebagai agen pembangunan,
posisi pimpinan di Kementerian ini juga harus terlibat dalam penanganan
beberapa perusahaan negara yang hampir atau bahkan sudah dalam kondisi
bangkrut. Satu tugas yang berat. Penunjukan Pak Mahmuddin Yasin mendampingin
mantan Menteri BUMN Pak Dahlan Iskan untuk menangani sekitar 141 BUMN itu,
tentu saja mempunyai alasan. Pria kelahiran 12 Juli 1954 ini kiranya dianggap
mamou melaksanakan tugas negara tersebut denagn modal kualitas dan pengalaman
yang dimilikinya. Dari kapasitas akademik, Pak Mahmuddin Yasin terlihat dapat
diandalkan. Pak Mahmuddin Yasi meraih gelar MBA dari Washington University,
setelah sebelumnya menimba ilmu di Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana
dan pada tahun ini Pak Mahmuddin mendapat gelar doktor dari UNJ. Begitu juga
dari sisi pemgalaman, sebelum beliau menjadi Wakil Menteri BUMN, beliau
merupakan Sekretaris Menteri BUMN, yang juga pernah menjabat Deputi Menteri
BUMN bidang Rekstrukturisasi dan Privatisasi. Beliau juga mejadi Presiden
Komisaris PT. Pupuk Sriwidjaya, Komisaris PT. Socfin Indonesia, Komisaris PT.
Telkom Indonesia Tbk, Komisaris PT. Bank Mandiri Tbk. Deputi Badan Penyehatan
Perbankan Nasional ( BPPN ), dan lain-lain. Dengan sederet pengalaman itu, saya
yakin Pak Mahmuddin mampu mengembangkan tanggung jawab yang dipikulnya.
Dilansir dari Buku “ MEMBANGUN ORGANISASI BERBUDAYA ( Studi
BUMN ) “ yang ditulis oleh Dr.Mahmuddin Yasin
dari kutipan kita mampu belajar bahwa pengalaman mu lah yang mengantarkan akan kesuksesan mu. dengan tekun belajar dan bekerja pengalaman itu mampu diraih.
0 komentar:
Posting Komentar