1. PERBEDAAN WIRASWASTA, KEWIRASWASTAAN,
WIRAWASTAWAN
Wiraswasta adalah
suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk
memberikan nilai tambah terhadap sesuatu produk sehingga memberi kepuasan lebih
kepada pelanggan. Nilai tambah itu mempunyai sifat yang baru dan belum pernah
ada atau belum pernah dilakukan oleh orang
lain sebelumnya. Orang yang melakukan kegiatan wiraswasta disebut sebagai
seorang wiraswastawan. Wiraswastawan juga sering disebut sebagai seorang inovator,
karena kegiatan yang dilakukannya merupakan sesuatu yang benar-benar baru atau
orisinil. Namun, seringkali kegiatan wiraswasta diasosiasikan dengan kegiatan
bisnis yang sifatnya kecil dan mandiri. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar.
Kalau kegiatan bisnis tersebut tidak menghasilkan nilai tambah yang baru, tidak
bisa dibilang sedang melakukan kegiatan wiraswasta. Jadi, kata kunci dari wiraswasta adalah nilai tambah
yang baru, orisinil, dan belum pernah ada sebelumnya.
Kewiraswastaan (entrepneurship) adalah
kemampuan dan keinginan seseorang untuk berisiko menginvestasikan dan
mempertaruhkan uang, waktu, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan untuk
berhasil. Keuntugan berwiraswasta adalah kemungkinan untuk mengatur tingkat
keuntungan yang diharapkan, melatih ketajaman intuisi bisnis,
meningkatkan sifat tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, dan memiliki
wewenang untuk memerintah dan mengelola karyawannya. Kerugiannya adalah tanggung
jawab yang besar terhadap kelangsungan usaha, perlunya menjaga relasi yang baik
terhadap pihak-pihak terkait dalam rangka mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan, waktu kerja yang sangat banyak maupun bentuk yang berkaitan dengan
keluarga.
Wiraswastawan
Jika dilihat
secara etimologis, istilah wiraswastawan berasal daritiga kata, yakni “wira”,
“swasta”, “wan”. Wira memiliki arti berani, utama, atau perkasa. Swasta ternyata
berasal dari dua kata, yakni “swa” dan “sta”. Swa artinya sendiri
dan sta artinya berdiri, jadi swasta dapat dimaknai berdiri diatas
kekuatan sendiri. Sedangkan wan memiliki arti tuan.Dengan melihat
arti etimologis diatas bisa diambil pengertian wiraswastawan ialah seseorang yang memiliki dorongan untuk
menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan, disrtai
modal dan resiko, serta menerima balas jasa dan kepuasan dan kebebasan pribadi
atas usahanya tersebut.
2. PERBEDAAN
DAN CIRI
PERUSAHAAN KECIL DENGAN
PERUSAHAAN BESAR
A. PERUSAHAAN
KECIL
- Struktur organisasi sederhana
- Pemilik mengenal karyawan
- Presentase kegagalan perusahaan tinggi
- Kekurangan manajer ahli
- Modal jangka panjang sulit diperoleh
- Struktur organisasi sederhana
- Pemilik mengenal karyawan
- Presentase kegagalan perusahaan tinggi
- Kekurangan manajer ahli
- Modal jangka panjang sulit diperoleh
Contoh perusahaan kecil di
Indonesia :
1.
PT. Pusat Toko Mesin
2.
PT. Arian Guna Mandiri
3.
PT. Galaxy Interaktif
`CIRI-CIRI PERUSAHAAN KECIL
- Manajemen berdiri sendiri
- Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil
- Daerah operasinya lokal
- Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil
- Manajemen berdiri sendiri
- Modal disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil
- Daerah operasinya lokal
- Ukuran dalam keseluruhan relatif kecil
B. PERUSAHAAN
BESAR
- Dikelola bukan oleh pemilik
- Struktur organisasi kompleks
- Pemilik mengenal sedikit karyawan
- Presentasi kegagalan rendah
- Banyak ahli manajemen
- Modal jangka panjang relatif mudah diperoleh
- Dikelola bukan oleh pemilik
- Struktur organisasi kompleks
- Pemilik mengenal sedikit karyawan
- Presentasi kegagalan rendah
- Banyak ahli manajemen
- Modal jangka panjang relatif mudah diperoleh
Contoh perusahaan besar di
Indonesia :
1.
Telkom Indonesia
2.
BRI
3.
BNI
4.
BCA
5.
Gudang Garam
6.
Semen Gresik
7.
Bumi Resources
CIRI-CIRI PERUSAHAAN BESAR
-
Kriteria kekayaan usaha bersih di atas Rp. 10.000.000.000
-
Jumlah pegawai/karyawan di atas 100 orang
-
Terbatasnya hubungan atasan dan bawahan
3.
Perkembangan Franchising di Indonesia
Waralaba adalah hak-hak untuk menjual suatu produk
atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang
dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak
memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau
pertemuan dari ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan
berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka
penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.Contoh Franchise lokal di Indonesia :
- California Fried Chicken
- Domino
- Es Teler 77
- Indomaret
- Alfamaret
- Yomart
- SuperIndo
Contoh franchise asing di Indonesia :
- Pizza Hut
- Mc.Donald
- KFC
- Dunkin Donuts
4. Kerugian dan Keuntungan franchise :
Ketika orang masih merasa meraba-raba dalam
memulai sebuah bisnis, banyak orang berpikir untuk bergabung dalam kemitraan
franchise sebagai jalan pintas menuju kesuksesan. Memang beberapa orang yang
menjadi franchisee merasakan hal tersebut , namun banyak juga yang menghadapi
jalan terjal dalam menjalani bisnis dalam konsep waralaba. Setiap model dan
program bisnis yang dipilih tentu memiliki nilai positif dan negatifnya, termasuk
juga bisnis waralaba. Berikut adalah keuntungan dan kerugian dalam bisnis model
franchise:
Keuntungan
Membeli Waralaba
1.
Resiko Kegagalan Lebih Kecil
Ketika anda membeli atau bermitra
dalam waralaba, tentu usaha tersebut telah terbukti kemapanan dan
keberhasilannya. Dari berbagai data statistik, menunjukkan bahwa terwaralaba
mempunyai kesempatan lebih besar untuk sukses daripada orang yang memulai
bisnisnya sendiri (mandiri).Menurut hasil riset, bisnis independen memiliki
resiko 70-80% mengalami kegagalan ketika memulai usahanya, sementara para
franchisee hanya 20-30% (Michael M. Coltman, Franchise di Kanada).
2.
Memperoleh Berbagai Bantuan Bisnis
Pada umumnya, bila anda membeli
sebuah bisnis franchise, para franchisor akan memberi berbagai jenis bantuan
untuk kemajuan bisnis anda, seperti peralatan, bahan baku, konsultasi,
pelatihan dan juga promosi usaha. Franchisor yang baik akan selalu setia
mendampingi usaha anda, karena semakin maju bisnis anda, maka mereka akan
memperoleh banyak keuntungan.
3.
Kekuatan Daya Beli
Membeli barang dan bahan dalam
jumlah besar tentu akan memperoleh harga lebih murah. Hal tersebutlah yang
menjadi nilai positif dalam bisnis franchise. Secara tidak langsung, akan
terjadi proses pembelian secara kolektif oleh para franchisee yang diwakilkan
oleh Franchisor. Pembelian kolektif tersebut akan menjadikan daya beli lebih
meningkat karena transaksi dilakukan dalam jumlah party.
4.
Popularitas Merek
Banyak waralaba nasional dan
internasional yang telah dikenal masyarakat luas. Kepopuleran brand tersebut
menjadikan mitra waralaba lebih mudah mendatangkan konsumen atau “built-in
customers”.
Kekurangan
Membeli Franchise
1.
Terkurung Dalam Konsep Franchisor
Kerugian utama membeli franchise
adalah bahwa anda harus melakukannya dengan cara mereka, sehingga kreatifitas
dan insting bisnis anda menjadi tidak berkembang. Beberapa franchisor meberi
batasan yang ketat kepada mitra waralaba guna menjaga citra brand yang
diwaralabakan.
2.
Biaya yang Mahal
Membeli atau ikut dalam bisnis
waralaba memerlukan biaya yang lebih besar daripada anda melakukan usaha
mandiri. Franchise fee, royalti, dan setoran persentase keuntungan kepada pihak
pewaralaba adalah beberapa contoh biaya yang harus dikeluarkan oleh mitra
waralaba.
3.
Memiliki Potensi Konflik
Bisnis waralaba merupakan bisnis
dengan ikatan kerjasama. Ketika terjadi ketimpangan, sering menimbulkan konflik
bisnis antara franchisor dan franchisee, sehingga menyebabkan terganggunya atau
rusaknya jalinana kerjasama tersebut, sehingga semua pihak akan merasakan
kerugian.
4.
Taruhan Reputasi Bersama
Merek produk yang terkenal membuat
anda tidak perlu bersusah payah membangun citra. Namun jika terjadi kesalahan
yang dilakukan oleh franchisor atau franchisee lain, maka anda juga ikut
menanggung akibatnya, paling tidak ikut tercoreng terhadap bisnis atau produk
yang anda jual.
SUMBER :
http://www.kerjausaha.com